Menyengaja Pergi

Post a Comment


Ada yang  menyengaja pergi. Sedari mentari belum sampai meninggi.
Sedari jalan yang mulanya dirayap gelap.
hingga entah!
Terang,
sampai matahari kembali lagi untuk berpulang.

Ada yang menyengaja tinggalkan bayang sedari pagi, bahkan sampai senja beranjak pulang dan malam mulai bertandang,
tetaplah kawan terlahir yang cukuplah bayangmu, sayang.

Biarlah jalan ini kutapaki kerikilnya, sampai hati ini tak selemah kertas yang habis dikena air.
Biarlah malam kujajaki gelapnya, sampai hati ini tak tersesat sebab titik-titik cahaya yang padanya perlahan lahir.

Setelahnya..
Setelah hati mulai lelah dengan kelemahannya; setelah darinya lahirkan cahaya: kupersilahkan kau untuk berpulang sayang, hingga kita dapat singkirkan kerikil-kerikil tadi dengan cara berdua; bahkan di malam yang di dalamnya kita berjalan dengan cara menutup mata.

Related Posts

Post a Comment