Meninggalnya Pak Marta

Post a Comment


Tampak sunyi suasana desa Sidomulyo itu padahal waktu telah menunjukan pukul 07.30 hanya beberapa orang saja yang tampak keluar rumah untuk membuang sampah lalu segera masuk kembali. Didalam rumahnya Aldo terdiam di kamarnya sembari melihat kearah luar jendela, paham betul akan kondisi didesanya saat itu ia terus berfikir keras untuk menemukan solusi dari permasalahan yang menimpa desa tempatnya tinggal itu sudah lebih dari satu minggu warga desa dibuat resah dengan adanya sosok misterius mengenakan jubah berwarna hitam dan membawa sebilah kapak panjang dan sebuh jam pasir, sosok itu kerap muncul pada pukul 18.00 hingga pukul 09.00 tidak jelas mahluk apakah itu namun semenjak penampakanya yang kerap kali disaksikan warga desa membuat mereka ketakutan. Pertama kali disaksikan oleh Tio salah satu pamong di desa tersebut mahluk itu sedang berada di kandang sapi miliknya saat tengah malam dia sempat menegur mahluk tersebut beberapa kali namun mahluk tersebut tidak bergeming, setelah beberapa menit mengamati mahluk itu Tio mulai mendekati kandang dan menyorot mahluk tersebut akan tetapi sekitar lima meter dari pintu kandang mahluk misterius itu pun menoleh ke arahnya sambil mengeluarkan suara yang melengking dan itu membuat Tio tercengang dan secara spontan menutup telinganya, tak lama lengkingan aneh dari mahluk misterius itu lalu diganti dengan suara erangan dari sapi yang berada di kandang dengan masih memegangi telingnya yang masih sakit Tio berlari menuju kandang dan ia sangat tercengang mendapati sapinya telah tergeletak tak bernyawa namun tampak ganjil sapi yang berjenis sapi Australia itu mati dengan kondisi darah tersedot habis tanpa ada luka sedikit pun dan hanya menyisakan tulang yang membungkus kulit.

Semenjak peristiwa itu kerap kali diadakan ronda pada setiap malam di desa itu, tak jarang warga yang sedang bertugas ronda dibuat merinding ketakutan karena mahluk misterius itu sering kali dengan sengaja menampakan dirinya walaupun hanya sekilas dan pasti siapa saja yang melihat mahluk itu pagi harinya langsung terserang penyakit aneh yang bermacam-macam misalnya gatal, sakit kepala, perut mual, dan mereka selalu merasakan hal yang sama yaitu sakit mata. Aldo yang saat itu sudah duduk dibangku SMA sangat penasaran dengan apa dan siapa mahluk misterius yang meneror desanya itu ia berfikir bahwa mungkin ada yang melakukan praktik sihir atau semacamnya namun untuk tujuan apa? Padahal desa itu adalah desa yang damai dan makmur sebelum datangnya permasalahan itu. Sejak itulah Aldo mulai mencari-cari informasi mengenai ciri-ciri yang lebih spesifik dari mahluk itu ke orang-orang yang telah melihatnya, cirinya adalah mahluk itu memakai jubah berwarna hitam yang telah compang-camping dibagian bawahnya, membawa sejenis kapak panjang ditangan kanan, jam pasir ditangan kiri, dan yang paling mengejutkan adalah ia tidak memiliki wajah melainkan hanya tengkorak saja. Sejauh ini Aldo mulai memiliki hipotesa bentuk dari mahluk misterius itu, dia juga mencari jenis mahluk apa itu melalui internet dan melalui google search  Aldo dapat melihat bentuk dari mahluk itu dan melalui wikipedia juga ia paham bahwa mahluk yang sesuai dengan ciri-ciri tadi ada diberbagai negara di bagian Eropa mahluk seperti itu disebut dengan Grim Reaper sedangkan di Jepang bernama Shinigami. “Mahluk-mahluk ini sangatlah sesuai dengan ciri-ciri mahluk yang menghantui desa, namun bukankah mahluk seperti ini hanyalah mahluk mitologi dari luar dan mengapa ada mahluk seperti itu di desa ini?” pertanyaan yang berkecamuk semakin memenuhi otak Aldo saat masih menerka-nerka jawaban dari pertanyaan sulit tadi tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara lengkingan panjan aneh dan sangat memekakan telinga Aldo. Namun hanya sebentar lalu sunyi kembali ia melihat jam yang masih melekat ditangannya telah menunjukan pukul 20.00 dan dia sadar itu adalah suara aneh tersebut berasal dari mahluk itu. Segera ia berlari keluar rumah tanpa sedikitpun rasa takut dengan membawa senter handphone dan sebalok kayu berbentuk pentungan ia berlari kesumber suara tadi tepatnya di balik semak belukar dibelakang rumahnya, ia berhenti berlari melihat ke sekeliling dan sangatlah hening rasa takut sempat menggelanyuti Aldo mendengar lolongan anjing dari kejauhan namun ia tetap memaksakan diri mendekati semak belukar yang berada tepat didepanya dengan sikap siaga di menyibak belukar dengan hati-hati dan waspada betapa terkejutnya Aldo melihat pemandangan yang ia lihat saat itu walaupun terlihat samar namun Aldo dapat mengetahui apa yang ada di depanya ada 10 ekor kambing tergeletak bersimbah darah dan tanpa kepala dibalik semak belukar itu.

Pagi harinya Aldo berangkat kesekolah dengan pikiran yang masih tak menentu. “ kata pak Tio sapinya mati kehabisan darah namun tak ada bekas darah atau luka sedikitpun, dan pak Tio juga bilang kalo mahluk itu sempat mengeluarkan lengkingan aneh namun apa yang ku lihat semalam....” saat masih berfikir tentang hal itu tiba-tiba Aldo dikagetkan dengan suara pak Marta yang menegurnya karena tak memperhatikan pelajaran sama sekali, “Aldo nanti istirahat temui saya di ruangan saya”.

Assalamualaikum permisi pak Marta, Aldo memasuki ruangan pak Marta, oh Aldo iya sini nak duduk, sebenarnya apa yang kamu pikirkan do?. Emm, saya tidak sedang memikirkan apapun pak. Aldo jika kamu lebih terbuka sama bapak pasti lebih enak, sebenarnya bapak tahu apa yang kamu pikirkan bukankah kamu memikirkan tentang mahluk aneh yang meneror desa kita kan?. Aldo nampak terkejut bagaimana guru Bahasa Indonesia itu bisa mengetahui apa yang sedang ia pikirkan, bagaimana bapak bisa tahu?. Menghela nafas panjang pak Marta pun menjawab, Aldo datanglah kerumah saya sepulang sekolah kita lanjutkan obrolan kita ini dirumah saya. Sore itu tanpa pulang kerumah terlebih dahulu Aldo langsung menyambangi rumah pak Marta yang kebetulan saat itu sedang menikmati secangkir teh di teras rumahnya, dari kejauhan pak Marta melihat Aldo langsung saja lelaki paruh baya itu meletakan koran yang ia pegang dan kemudian berjalan menuju gerbang depan, Aldo silahkan do masuk sini, suara pak marta dibarengi dengan suara rentetan besi tua yang sangat bising saat pak Marta menarik satu sisi gerbang. Setelah beberapa lama mereka ngobrol ngalor-ngidul pada satu kesempatan Aldo menanyakan perihal disekolah tadi, pak Marta apakah bapak mengetahui apa sebenarnya yang menghantui desa kita? Jelas sekali mimik diwajah Aldo menunjukan rasa penasaran yang sangat besar. Hemm.. Aldo mengenai yang kamu alami malam itu bapak tahu apa dan siapa yang melakukan hal keji itu, bapak juga masih menyusun hipotesa mengenai apa motif dibalik si pelaku melakukan itu, jawab pak Marta dengan nada serius.

Siapa pak? Tolong beritahu saya, Aldo dengan raut muka serius. Tunggu saja Aldo, besok akan ada seseorang yang meninggal di desa ini. Setelah itu datanglah kesini akan kuberitahu siapa pelakunya, ujar pak Marta tenang. Setelah itu Aldo lalu bergegas pulang namun sebagai seorang yang cerdas ia berpikir, “aneh bagaimana pak Marta tahu apa yang aku alami malam itu? Padahal aku yakin tak seorangpun disana selain aku” keesokan harinya benar Aldo mendengar kabar duka dari masjid dekat rumahnya namun ia begitu terperanjat karena mengetahui siapa yang meninggal hari itu. Ia berlari keluar rumah dan menuju rumah orang yang meninggal itu, ia tertegun ia tak bisa berpikir apa-apa tentang siapa dan apa mahluk misterius itu hilang bersama meninggalnya pak Marta.


Penulis : Julianto Nugroho




Related Posts

Post a Comment