Anak rantau..
lelah, tak kunjung bahagia
Menghampiri
potret diri yang usang itu
Ditempat ini
Saksi bengis yang
melihat si anak rantau
Dililit rantai
duri kehidupan
Kerikil kecil
yang masuk dalam sepatunya-pun
Tak sanggup ia buang
Akibat tanganya
tak bisa lepas dari ikatan kuat kawat ketidakadilan
Oh, sungguh
Tiada seorang
hendak lepaskan ia dalam deritanya, lalu lalang mahluk
Seolah menjadi
saksi mata yang buta... diam saja
Disaat keluh
rindu, ya.. hanya rindu. Lain tidak.
Tak mau
bersahabat dengan si anak rantau yang usang
Hanya ratap,
hardik diri, dan jerit tiada arti yang bisa dilakukanya
Sore ini aku
lihat, tergopoh ia dalam langkah gontai
Berhari ini tiada
semangat untuk melawan...
Melawan penjahat
yang kerap berkelakar menjelma dalam rupa-rupa barang
Manusia, hewan,
tumbuhan, situasi, kondisi, dan keadaan.
Ah, aku lupa...
juga rindu katanya
Rindu yang dulu
hangat bak selimut beludru kini telah basah dengan peluh
Sungguh tiada
nyaman dipakai lagi
Penulis: NN
Post a Comment
Post a Comment