Umat muslim di seluruh Dunia di wajibkan untuk mengikuti
perintah Allah SWT. serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Perintah tersebut
Diantaranya solat, puasa ,zakat, dan sebagainya. Selain itu ada kewajiban lain
yang diperuntukan untuk kaum hawa, yakni menutup seluruh bagian tubuh kecuali
mata dan telapak tangan. Ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan, benarkah
mereka paham akan dasar akidahnya?. Atau hanya sekedar tahu saja bahwa itu hal
yang wajib?.
Banyaknya informasi mengenai kewajiban itu, lantas menyebar
luas telah banyak membuat kaum hawa sadar akan itu dan dengan cepat membuat
perubahan. Apalagi dibarengi teknologi yang semakin maju, sehingga
mempermudahlan mereka melakukan sesuatu dengan cepat dan praktis. Maka dari
itulah kini berlomba-lomba kaum hawa menutup tubuhnya dan berjilbab.
Patut diacungi jempol dengan revolusi yang dilakukan. Tapi
bila hanya sekedar tahu bahwa itu wajib, akankah yang kita lakukan sudah benar?
Bagaimana dengan dasar-dasar akidahnya. Apakah cukup dengan menutup semua tubuh
kecuali mata dan telapak tangan saja? Lalu bagaimana dengan menggunakan pakaian
yg sempit, apakah diperbolehkan? Bila kita mau mempelajari lebih lanjut kita
akan tahu kebenaran dari pertanyaan tersebut.
Dan kita dapat bercermin benar atau salahkah dengan apa yang
sudah kita pakai saat ini. Kalau hanya berdiam diri dan seolah belum tahu serta
tidak mencari tahu, akan seperti apa kelanjutan dari masa depan kepercayaan
kita? Banyaknya perubahan tapi belum banyak yang tahu bagaimana cara
menggunakannya. Bisa dikatakan 'gaptek' itu kalau dalam teknologi.
Banyak yang mengatakan “manusia sekarang derajat moralnya
menurun” itu mungkin benar. Kita bisa lihat sendiri perubahannya. Dari yang
awalnya berjilbab hanya dengan gaya yang cukup sederhana dengan mengedepankan
urgensi dari menutup aurat itu sendiri, kini sudah jarang sekali terlihat.
Memang kita hidup di Dunia yang maju, tak heran bila terjadi perubahan juga
pada mode jilbab. Cukup menarik dan terharu sebab perempuan tetap berjilbab
meski masuk era modern. Namun sekarang berjilbab memiliki tujuan berlawanan.
Kenapa demikian? karena ekspektasi dari pemakai jilbab tersebut bukan lagi
sebagai penutup aurat. Namun sebagai model ,serta gaya yang kekinian.
Model yang dulunya dikatakan syar'i kini bercampur model pakaian
barat yang kemudian dipadu-padankan menjadi gaya hijab kekinian. Bisa dikatakan
sedikit amatir memang, dan perpaduan
yang aneh, tapi malah menjadi pakaian yang paling dominan digandrungi remaja
dan dewasa sekarang ini. Setiap harinya model dari pakaian, baik itu jilbab,
baju, rok serta celana selalu berganti-ganti. Ada banyak model pakaian untuk
berjilbab dari yang games, setelan atas bawah atau pun perpaduan celana dengan
kaos cingkrang. Lebih-lebih celana kurang bahan dan baju setengah tiang.
Lebih unik lagi bukan hanya mereka para remaja dan dewasa
kini ibu-ibu pun ikut andil dalam hal hijab kekinian. Dan tak tanggung-tanggung
lagi gaya pakaian mereka pun mengikuti para remaja, layaknya seorang remaja
yang baru datang bulan. Mereka kesana -kemari mencari tempat hiburan, dan
rekreasi yang digunakan hanya untuk selfi. Pakaian berwarna cerah dibalut warna
bibir yang merona menambah kesan mahal dan bergengsi.
Selain untuk mempercantik diri di depan suami mereka, alasan
lain mereka yaitu mengikuti trend. Bila mengikuti trend mereka akan selalu
menjadi nomor satu dari teman-temannya. Bagi mereka jika tak mengikuti
perkembangan bergaya akan ada deskriminasi bahkan bullyan, deskriminasi
disebabkan karena mereka merasa tidak sepadan, dan hanya seorang benalu.
Bullyan yang dikatakan pun semakin lama kasar dan kotor, baik dimulai dengan
kata kampungan, norak dan masih banyak cercaan yang terlontar dari pembully.
Ini yang terkadang menjadi kebiasaan yang kurang baik, dan
masih dipraktekkan tanpa mempertimbangkan dampak yang muncul bagi pendengar.
Bila pendengar dari kalangan yang dapat membedakan baik dan buruknya suatu hal
itu belum bermasalah, lain hal dengan pendengar yang masih awam, seperti
anak-anak mereka.
Hal demikian akan berkembang tidak baik, jadi alangkah
baiknya kita merubah asumsi kita dan niat kita menjadi tetepa lurus dan tak
bergoyang diterpa halangan.
Penulis: Cahya
Post a Comment
Post a Comment